Selasa, 25 Februari 2014

4 Alasan Mengapa Anda Jangan Menjadi Reseller Online

Dalam menjalani usaha reseller online tentu banyak orang yang jatuh bangun , tak sedikit dari mereka langsung pasrah begitu saja karena tidak siap dengan medan tempur yang akan mereka hadapi . Sebenarnya , bisnis online (dalam hal ini kita membicarakan berjualan produk nyata) itu sama saja dengan kita berjualan di toko-toko biasa , berharap banyak orang yang datang ke toko kita baik itu toko konvensional(fisik) ataupun  toko online (baik itu di forum jual beli , fanspage , web/blog dsb) . Sebelum melangkah lebih jauh , sebaiknya Anda mengetahui 4 Alasan Mengapa Anda Jangan Menjadi Reseller Online agar waktu Anda tidak terbuang sia-sia . Berikut ulasannya :
1.       Gaptek
Gaptek disini bukan berarti anda tidak mengerti sama sekali dalam hal web desain ataupun web programmer melainkan gaptek dalam mengoperasionalkan gadget . Tentunya , dalam menjalankan bisnis Reseller Online ini kita dituntut untuk menguasai penggunaan gadget terutama ranah mobile / komputer . Contohnya : jika anda tidak tahu bagaimana cara membuat email , lantas bagaimana anda akan membuat akun sosial media ? ini saya contohkan karena banyak sekali orang yang menggunakan smartphone Android tapi tidak punya alamat emailnya google . Lantas bagaimana mau install aplikasi dsb ? kebanyakan dari mereka meminta teman mereka untuk membuatkan alamat email . Oke , mungkin email bisa diatasi dengan cara seperti itu , kalau permasalahannya sudah komplek seperti konsumen anda ingin menanyakan masalah ongkos kirim dan anda tanya ke suplier tapi tak kunjung dibalas , lantas apa yang akan Anda lakukan ?

2.       Tidak Sabaran
Satu hari , dua hari , seminggu ,sebulan , dua bulan orderan tak kunjung datang , Anda tidak sabar dan Anda mengatakan dalam diri sendiri “ah bohong tu suplier , bilangnya sebulan bisa dapat 2jt rupiah nyatanya sampai sekarang sudah 2 bulan gak ada yang order” . Tentu Anda akan bilang seperti itu jika memang dari awal niatan Anda memulai sebagai reseller online ini karena tergiur dengan iming-iming dari suplier , wajar sebetulnya . Tapi , untuk mencapai hasil seperti itu dibutuhkan proses yang cukup lama , lama atau tidaknya itu tergantung diri kita sendiri . Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa penjualan kita masih stagnan atau tidak ada sama sekali . Diantaranya marketing kita yang kurang efektif , barang yang terlalu mahal , dan datang disaat yang tidak tepat .

3.       Tidak mau belajar
Dalam menjalankan usaha menjadi reseller online , banyak keterampilan yang wajib kita pelajari agar penjualan kita terus meningkat setiap bulannya . Jika Anda tidak mau belajar dan merasa bahwa ilmu yang ada sudah cukup untuk menjadi seorang reseller online , maka anda memang ditakdirkan untuk tidak menjadi reseller online .

4.       Tidak Punya Waktu Luang
Yang namanya usaha (berbisnis) entah itu menjadi reseller online ataupun yang lainnya , Anda dituntut untuk mempunyai waktu luang . Contoh jelas disini jika Anda seorang Reseller online , maka Anda harus meluangkan waktu sebagian besar Anda untuk menjawab pertanyaan konsumen via sms/email/im . Dan yang namanya konsumen itu meskipun tanya segudang belum tentu beli hari itu juga , nah jika Anda merasa tidak punya waktu yang cukup untuk mengurusi menjadi reseller online sebaiknya Anda pikirkan matang-matang sebelum terlambat .

Oke , itulah 4 Alasan Kenapa Anda Jangan menjadi reseller online , pemaparan diatas hanyalah bersifat umum . Segala sesuatu sebaiknya harus dijadikan prioritas utama dalam hal pekerjaan kit a . Mungkin karena masih awal usaha , sepi peminat/orderan itu hal biasa , tinggal bagaimana saja kita mensikapinya . Salam sukses


Senin, 24 Februari 2014

4 Alasan Saya Menjadi Dropshipper



Bingung mau nulis apa , saya putuskan saja untuk menulis 4 alasan kenapa saya menjadi dropshipper . Memulai usaha dropship itu gampang-gampang susah , gampang karena tinggal tunggu orderan uang langsung masuk ke rekening , susah kalau kita gak bisa bersabar ekstra . Mau tahu kenapa saya masih tetap melakukan usaha dropship padahal sudah masuk bulan ke 3 tapi masih stagnan . Berikut alasannya : 

1.       Nyaris tanpa stok barang
Yang namanya Usaha dropship ya gak perlu stok barang jika barang yang disediakan oleh suplier emang sifatnya ready stock . Kalau stocklist harus tanya ke suplier dulu , konfirmasi kalau barangnya masih ada apa nggak . Repot kalau stocklist . Jadi pada point ini , saya hanya berfokus ke marketing saja . Tidak pusing dengan masalah barang terus . Yang penting genjot itu iklan .

2.       Modal Sedikit
Modal disini yang saya maksud lebih ke sarana dan prasarana penunjang usaha dropship bukan modal untuk beriklan berbayar . Dalam sebulan saya “hanya” menghabiskan sekitar 90.000 rupiah untuk membeli pulsa ke tiga nomer hh . Perinciannya : 1.Rp50.000 untuk pulsa internet AON , 2.Rp35.000 pulsa inet axis unlimited(semi) , dan 3.Rp5000 untuk pulsa sms banking ,Hemat kan ? tapi kalau sudah berbicara ke iklan berbayar ya pasti membengkak . Saya belum coba iklan berbayar hehehe.

3.       Emang Minat Saya
Saya jamin deh , saya akan langsung tinggalin ini usaha jika memang saya tidak menyukainya . Bayangkan saja , sudah 3 bulan masih sepi – sepi aja . Kalau bukan karena minat ya pasti saya lupakan . Tapi, saya ambil positif dan terus yakin kalau usaha dropship ini bakalan sukses sesuai yang saya cita-citakan . Doain ya !

4.        Banyak Ilmu yang bisa didapat
Nggak nyangka kalau usaha dropship ini akhirnya mempertemukanku dengan dunia yang saya sukai dan ingin belajar lebih banyak lagi mulai dari web desain , desain grafis , internet marketing , SEO , dll. Coba kalau aku buka usaha yang lain belum tentu bisa seperti ini .

Sekian dulu ya tulisannya , semoga bermanfaat buat kalian semua . Yang lagi bingung mau usaha apaan , bisa tanya – tanya ke saya tentang usaha dropship . Bisa tanya via komentar atau Follow @butik91 . oke !

 



Senin, 17 Februari 2014

Hemat Pangkal Miskin Boros Pangkal Kaya



   Ane yang salah ketik atau gobl** ya? Hehehe bener kok nulisnya , Hemat pangkal miskin boros pangkal kaya . Mau tahu kenapa ? simak ulasan berikut ini ya :).

   Manusia didunia ini terbagi menjadi 2 kaum : 1. Kaum spekulan dan 2. Kaum kalkulan . Kaum spekulan itu adalah kaum yang tidak memperhitungkan secara rinci mengenai uangnya atau istilahnya si acuh . Sedangkan kaum kalkulan adalah kaum yang selalu merinci alur keuangannya J ,lagi – lagi nulis pengeluaran/pemasukan , uangnya dibelanjakan untuk apa dsb . Perbedaan mendasar dari kaum spekulan dan kalkulan terletak pada tingkat keberaniannya dalam mencoba hal-hal baru(dalam hal ini berbisnis/jualan) . Kaum spekulan berharap dengan uang yang dimilikinya bisa bertambah terus dengan cara memainkan uangnya . sedangkan kaum kalkulan lebih memilih untuk menabung di bank dengan berharap semoga hari tuanya punya cadangan keuangan lebih membaik . 


 
   Pada dasarnya kaum kalkulan ini lebih suka di zona aman . Mereka berharap setiap bulannya terus mendapat gaji sekian lalu dikalkulasikan gaji tersebut untuk keperluan-keperluan sisanya untuk di tabung . Pada golongan ini biasanya lebih dominan diisi kaum buruh , pegawai negeri/swasta .Mereka beranggapan bahwa dengan  berhemat , uang yang diperolehnya selama satu bulan/tahun gajinya bisa ditabung , padahal menabung di bank itu sebuah kesalahan fatal . Kenapa ? coba saja anda menabung 4jt rupiah lalu hari ini di bank lalu anda tinggalkan selama 4 tahun , ayo ? apa masih utuh 4jt ? mungkin sudah raib karena terkena biaya administrasi , denda-denda dll  dan ini hanya  menguntungkan satu orang saja yakni si pemilik bank tersebut. Kaum kalkulan membeli apapun selalu dirinci , ambil contoh membeli laptop/HH , kaum kalkulan akan membeli  sebuah laptop/hh berdasar range harga yang ia mampu atau karena prestis bahkan rela kredit hehehe . Mereka tidak memikirkan nilai daya guna benda tersebut ,benda tersebut bermanfaat atau tidak.  Kaum kalkulan lebih suka memilih berbelanja di supermarket daripada pasar tradisional .Kalau belanja di supermarket tentunya perputaran uang hanya di orang-orang itu saja . Kaum kalkulan takut untuk mencoba sesuatu yang baru yang diluar pakemnya , mereka takut jika mencoba ini itu akan rugi , karena semuanya sudah dihitung wkwkwkwk.

    Sedangkan kaum spekulan suka dengan sesuatu yang menantang . Mereka berharap duit yang ia pegang sekarang ini dikemudian hari bisa bertambah dengan cara memutarkan uangnya untuk keperluan berbisnis/jualan . Prinsip kaum spekulan lebih condong ke profit daripada gaji tetap . Pada kaum ini beranggapan bahwa bank hanyalah tempat untuk bermain dengan uang (bukan untuk menabung,meski menabung juga perlu) punya no.rekening banyak hanyalah untuk menaruh hasil transferan dari client saja hehehe. Kaum spekulan selalu belanja tanpa berpikir kalau belanja ini uangya habis gak ya ? . Kaum ini lebih suka belanja di pasar tradisional , karena dengan cara ini perputaran uang terjadi dan semua orang berpartisipasi dalam aktifitas tersebut , istilah kerennya “pemerataan kekayaaan” . Dalam hal pemilihan gadget(red laptop/hp) ,kaum ini lebih memilih berdasarkan daya guna benda tersebut . contoh : Si A membeli Macbook air walaupun harganya mahal  daripada toshiba portage tetapi si A menilai bahwa macbook tersebut bisa menunjang pekerjaannya sebagai desainer  sehingga perbulannya bisa memperoleh profit jauh lebih besar daripada harga macbook tersebut .Kaum spekulan tidak takut untuk bertaruh mencoba berbisnis model baru , meskipun mereka tidak tahu apakah hal tersebut akan membuatnya rugi atau untung besar .
    So , sekarang kamu mau pilih jadi kaum apa ?