Sabtu, 05 April 2014

Dropship , Pilih Setok Sendiri atau suplier ?

Halo Sobat dropshiper ? bagaimana penjualan produk diawal bulan april ini ? lariskah ? semoga ya . Kali ini saya mau mengulas sisi masalah suplai barang . Terkadang , sebagai seorang dropshiper yang sudah ramai pasar , masalah ada atau tidaknya barang di suplier ini bisa menjadi masalah serius , tapi ketika kita memutuskan stok barang sendiri , justru keadaan pasar malah makin sepi .  Paradigma yang ada mengatakan bahwa dropship itu keuntungannya sedikit jika dibandingkan dengan menyuplai barang sendiri . Apakah anggapan itu benar atau tidak , saya belum mencoba sendiri . Saya mau mengulasnya dari 2 sisi , keuntungan dan kelebihannya , mari kita simak .
A.      Dropship/suplier
a.1 keuntungannya
Sebagai pemula menerjuni bisnis offline yang dijual secara online , dropship merupakan langkah cerdas . Mengapa ? karena kita tidak dipusingkan dengan masalah suplai barang , packing dan sebagainya . Kita hanya fokus untuk memasarkan secara online , setiap hari kita harus mengeluarkan jurus – jurus terbaru agar produk kita laris manis . Keuntungan yang diperoleh dengan sistem ini menjadikan kita baik secara langsung atau tidak langsung sebagai seorang internet marketer yang handal , tentunya kita tidak akan memasarkan produk kita dengan cara-cara manual(post di facebook manual,mention manual dsb) karena waktunya akan lama . Kita dituntut untuk cepat , sehingga trial and error muncul , jika sudah berhasil , kemungkinan besar kita akan mendapat profit tiap bulan yang tak terduga dari sebelumnya . Intinya , dengan memilih dropship , banyak ilmu yang kita dapatkan untuk pengembangan bisnis internet lainnya entah itu mau mencoba memasarkan produk sendiri (produk kreasi bukan beli dari orang lain/bebas) ataupun ingin mencoba bisnis afiliasi .
a.2 kerugiannya
Terkadang , pihak suplier tidak memberikan katalog secara onlline untuk memantau status ketersediaan produk tersebut . Manakala seorang dropshiper ditanya oleh konsumen mereka mengenai ketersedian produk A , dan pihak suplier tidak menyediakan real time status produk tersebut dan suplier dalam menjawab pertanyaan dropshipernya lambat tentu ini menjadi kerugian dropshiper , ini sering terjadi pada kasus fashion wanita , dulu waktu saya mencoba dropship fashion wanita , waktu ada konsumen tanya “gan , produk ac76 masih ada gak?” saya tanya ke suplier jam 9 pagi , tidak dibalas smsnya , giliran sudah jam 10 malam baru dibalas “silahkan sms ke xxxxxxx untuk pertanyaan status produk” , saya kesal dan memutuskan untuk berhenti . Kerugian yang kedua adalah , kita tidak tahu kondisi barang tersebut , cara paling gampang untuk mengetahui kondisinya ya kita beli saja produk tersebut 1 , kirimkan ke alamat rumah kita . Nah , sesampai dirumah , dicek diteliti dsb , apakah barang tersebut layak untuk dikirim atau tidak ,kerugian yang ketiga tidak bisa cod , kalau dipikir aneh juga ya , semisal produk yang dijual harganya <50rb , diiklanin di tokobagus atau sejenisnya ada orang tanya “bisa cod atau gak” untuk barang kecil seperti itu dan produk diiklankan via internet ya pasti dikirim via ekspedisi dong . Kesimpulannya , kalau produk yang didropshipkan cepat sekali perputarannya (biasanya fashion cewek) memang rugi , tapi kalau ready stok terus barangnya , tidak ada ruginya sama sekali toh di internet kan sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan untuk orang yang menjual produk dengan suplai sendiri atau dropship  .

B.      Stok sendiri
b.1 keuntungannya
Kalau stok sendiri mungkin kita bisa mengetahui secara nyata kondisi barang yang akan dikirim dan kita tidak dipusingkan dengan masalah pertanyaaan-pertanyaan dari konsumen mengenai kondisi produk tersebut . Memilih opsi stok sendiri manakala setiap harinya kita selalu ada penjualan dan si suplier tersebut sudah tidak bisa menyanggupi pesanan kita untuk sekian pesanan setiap harinya ,  misalnya saya dropship peralatan rumah tangga dari suplier X , setiap harinya saya selalu memesan sekitar lebih dari 20pcs , sedangkan dropshiper lainnya juga memesan dalam jumlah yang sama seperti saya , pihak suplier berunding dengan dropshiper – dropshiper yang penjualan setiap harinya >20pcs, mereka(red dropshiper) diberikan kelonggaran atau kepercayaan oleh suplier bahwa barang-barang tersebut sebaiknya dibeli secara massal saja agar setiap harinya dropshiper ini tidak selalu order ke suplier . Intinya , stok sendiri itu bagus , tapi harus dilihat juga neraca penjualan setiap harinya bagus apa tidak ? kalau bagus (sehari bisa >20 atau terserah ) atau suplier tidak sanggup lagi mengirimkan barangnya , ya tidak masalah . Nah ,kalau masih sehari paling 1 ,2 atau bahkan sama sekali tidak ada ? jangan ! . fokus dulu ke pemasaran . Tidak selamanya yang stok sendiri itu bagus , tidak ada masalah sama sekali kalau produk itu hasil kreasi kita sendiri , produk yang dibuat dirumah , bukan produk yang dari suplier dan yang jelas bisa COD atau ditemuin atau ditemukan dan sejenisnya  .

b.kerugian
kerugian jelas sekali terlihat pada kondisi stok sendiri apalagi jika usaha ini masih dipegang satu tangan . Setiap hari harus packing orderan , kirim ke ekpedisi lalu input resi , dan sebagainya . Belum lagi membalas pertanyaan konsumen , waktu kita akan semakin berkurang untuk hal-hal yang semestinya itu bisa dilakukan dengan cara dropship . Apakah dengan mensuplai (stok) barang keuntungan yang didapat jauh lebih baik dari cara dropship ? tidak , rata-rata suplier telah memberikan komisi lewat selisih harga penjualan sebesar 20% ,rate ini adalah rate ideal untuk berbisnis , lalu jika kita stok sendiri berapakah harga selisih perpcs-nya antara produk yang dijual secara dropship dengan pembelian retail , paling selisih 2rb-5rb . Itu kan rasio kecil , mungkin akan terasa ketika setiap harinya kita bisa menjual >10pcs tapi apakah nilai itu bisa menutupi untuk biaya kertas packing dsb dibandingkan dropship ?

Bagaimana sobat ? apakah sobat lebih memilih dropship atau stok sendiri ? kalau saya pribadi , lebih memilih dropship , mengapa ? sudah jelas sekali , dropship lebih mudah , usahanya Cuma  1 kali saja (pemasaran) sedangkan stok sendiri harus kerja ekstra 2 kali .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar