Minggu, 20 Juli 2014

Permasalahan Klasik Dropshipper

Masalah Dropshipper
masalah dropshipper
Namanya jual beli online ya memang tak bisa melihat barang secara langsung , hanya media berupa gambar atau video dan tulisan deskripsi yang bisa menggambarkan secara umum produk yang kita jual atau ingin kita beli . Nah , memang online ya seperti itu dan akan terus seperti itu hingga nanti , tak ada yang berubah . Tentunya ini menjadi momok menakutkan bagi dropshipper yang memang tugas kerjanya hanya menjual barang secara virtual .

Permasalahan klasik dropshipper ini merupakan permasalahan umum yang menjadi penghambat dunia jual beli online di Indonesia . Mungkin belum terbiasa jadi permasalahan – permasalahan sepele menjadi momok menakutkan terutama untuk pelaku jual beli online . Media internet menyinggung bahwa tren jualan online terus meningkat apalagi saat lebaran seperti ini , tapi apa betul seperti itu ? blog dropshippersukses melihat adanya tren stagnan dan akan cenderung terus menurun karena blog dropshippersukses mengamati secara langsung perilaku konsumen online di Indonesia dengan cara menjadi penjual online . Sedangkan media di internet mengandalkan revenue dari situs-situs belanja besar yang notabene penerapan transaksinya masih banyak yang menggunakan CoD dan penyebaran konsumennya masih berpusat area Jakarta dan sekitarnya . Berbeda dengan blog dropshippersukses yang setiap hari menangani atau menemukan konsumen-konsumen “aneh” dengan segala permasalahan yang dihadirkan dan kami rangkum dalam artikel permasalahan klasik dropshipper . Berikut berbagai macam permasalahannya :

•    Minta CoD
Kalau anda menemukan sms pertanyaan dari konsumen tentang meminta CoD , sebaiknya anda hiraukan saja terutama jika Anda dropshipper . Mengapa diacuhkan saja kenapa tidak dijawab saja ? alasannya sederhana , mereka tidak siap dengan sistem transaksi yang Anda berikan dalam hal ini transfer dulu baru kirim barang . Kecuali jika Anda memiliki produk sendiri di rumah maka anda boleh CoD dengan pembeli atau opsional . Tren CoD ini akan terus ada tak akan dilekang zaman . Memang tidak ada yang disalahkan baik itu penjual atau pembeli karena pembeli takut kena tipu sedangkan penjual tidak memiliki barang . Solusinya bagaimana ? diamkan saja atau anda balas dengan jujur . Kemungkin dia membalas dibawah 10% atau bahkan tidak sama sekali .

•    Bingung cara pembayaran
Ini kasus terjadi jika anda berhasil menggiring pembeli yang minta cod menjadi pembeli yang mau bayar terlebih dahulu lalu kirim barang . Entah mereka bohong atau memang benar tidak punya atm/no rekening yang jelas pembeli ini awalnya setuju dengan transaksi yang anda kehendaki (kirim via kurir ekspedisi) lalu ditengah jalan saat anda merasa senang karena menggiring pembeli eh dia balas “cara bayarnya gimana ? saya tidak punya rekening/atm,bayar ditempat saja gimana mas?” nah kalau sudah seperti itu ya susah , belum rezeki  anda mungkin . Solusinya , balas dengan “anda bisa meminjam kartu atm teman/saudara/keluarga atau bayar langung ke kantor cabang bank” kemungkinan dia membalas 30% dan akan berakhir dengan cancel order , nyesek bukan ?

•    Takut kena tipu
Ini sudah menjadi hal yang lumrah dikalangan penjual online bahwa konsumen online Indonesia masih ragu dengan transaksi online (bayar dulu baru kirim) . Trauma yang diakibatkan transaksi sebelumnya dan juga sugesti dari orang lain mengenai pembelian online yang berakhir dengan kisah penipuan menjadi momok yang paling menakutkan bagi penjual online karena jika cara kuno ini terus dibiarkan bukannya semakin naik atau berkembang justru bisnis model jualan online ini akan terpuruk karena tidak ada pembeli . Mau ada pembeli bagaimana , di TV selalu koar-koar klik , ketemuan  , deal jelas-jelas masyarakat kita akan terkena sugesti tersebut bukan ? buat apa kita menaruh lapak online tapi transaksi masih cara lama ? bukannya itu tidak efektif ? cara paling ampuh untuk menghilangkan stigma negatif konsumen online terhadap jual beli online adalah dengan mengedukasi bahwa transaksi online itu tak sepenuhnya berbuah mengecewakan , bahkan jual beli online ini bisa menjadi pekerjaan /model bisnis yang mengiurkan karena tidak perlu repot beli toko fisik atau menyewa yang jelas-jelas butuh dana besar .

Permasalahan klasik diatas masih akan terus ada hingga kedua belah pihak (penjual dan pembeli) sudah bisa akur . Kita tidak bisa menyalahkan baik penjual atau pembeli karena mereka juga ingin aman dalam bertransaksi . Meskipun negara kita ini memiliki warga dengan tingkat pendidikan tinggi yang lumayan nyatanya perekonomian kita masih terbelakang dari negara tetangga , upaya untuk menaikkan taraf hidup masyarakat  Indonesia terutama yang tidak memiliki / menyandang gelar pendidikan tinggi adalah dengan bisnis baik itu online atau offline tapi masih jauh harapan jika permasalah diatas masih terus ada . So buat penjual online mari edukasi calon-calon konsumen yang masih nubie biar tahu apa itu jualan online jangan Cuma klik ketemuan deal saja .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar