Kamis, 29 Mei 2014

Afiliasi VS Dropship Part II

VERSUS
Hai sobat dropshiper , sobat lagi bingung mau menjalani usaha / bisnis online ? pengen dapat duit sebulan >5jt ? bosen jadi pegawai ? Jika anda sering berselancar didunia maya , dan ketik di mesin pencari dengan kata kunci “bisnis online , kaya dari internet , modal dengkul kaya , dsb” apa yang muncul kira-kira sobat ? web – web tidak jelas yang mengiming-imingi sobat tentang kekayaan semu . Yang ujung-ujungnya Cuma MLM ..capedeh . Nah , jika tadi itu merupakan bisnis online yang abal-abal , maka ada yang tidak abal-abal bukan ? yup betul . Dropship dan afiliasi , keduanya hampir sama tapi tidak sama persis . Tapi mana ya kira-kira yang cocok buat sobat ? apakah dropship atau afiliasi . Definisi dropship itu sendiri yakni dropshiper mengirimkan barang dari suplier ke konsumen tapi alamat dan nama pengirimnya dropshiper itu sendiri alias makelar . Kalau afiliasi adalah mengiklankan sejumlah produk yang sekiranya satu minat dengan media yang dikelolanya dan mendapat imbalan setiap kali pengunjung / orang yang berkunjung ke medianya itu mengklik / menuju situs iklan/banner di media si empunya tadi . Lalu , manakah yang paling aman dan tentu hasilnya bagus ? kali ini saya akan mengulasnya . Ingat ya sobat , ulasan ini berdasar subjektif (pendapat saya pribadi) , jika sobat kurang setuju ya terserah . Ok

Kekurangan
A.    Dropship

a.1 Tidak bisa ditinggal, yup jika sobat dropship menggeluti bisnis ini dengan cara sampingan tentunya hasilnya kurang memuaskan , tapi ada juga yang kerjaan utamanya tetap jalan dan dropship hanya sampingan tapi pekerjaan utamanya jelas sebagai seorang pegawai yang notabene dihadapan komputer terus , nah kalau seroang buruh pabrik dkk apa bisa ditinggal ?Bisa saja ditinggal tapi untuk bisnis dropship secara manual . Jika dijadikan sampingan maka dikesampingkan pula konsumennya . Konsumen butuh kecepatan pelayanan bukan untuk memberi sobat receh .

a.2 After sales harus dijaga , bagaimana jika produk yang sudah sampai ke tangan pembeli lalu tidak sesuai dengan keinginan / seperti dikatalog ? atau produk pecah/rusak saat diterima konsumen dan suplier tidak memberikan garansi atas kelalaian barang tersebut ? cukup bikin kesel juga kan ? tentunya kita harus mengatasi masalah ini dengan kepala dingin atau bisa juga mengganti dengan uang sesuai kesepakatan yang pernah dilakukan . Inilah resiko dropship yang paling menakutkan terutama barang elektronik dan aneka sepatu .

B.    Afiliasi

b.1 butuh trafik tinggi , kalau mau iklan bannernya diklik banyak dibutuhkan pula visitor di webnya banyak pula , dan tentunya visitor tersebut bukan robot melainkan real human . Untuk mendapatkan trafik tinggi di web tentunya dibutuhkan usaha keras dan pintar sehingga web terus dikunjungi banyak orang , syukur-syukur masuk halaman pertama mesin pencari .

b.2 web/blog inggris , kalau afiliasi main diblog berbahasa Indonesia kecil peluangnya untuk mendapatkan $$ meskipun ada pula yang bisa tapi kecil nilainya jika dibandingkan web/blog berbahasa Inggris , kenapa kecil ? karena orang Indonesia belum familiar dengan belanja online add to cart(keranjang belanja) , Indonesia masih suka dengan cara bertemu langsung dengan penjual sesuai tagline “klik,ketemuan,deal” ,Kalau begini terus , baik itu bisnis afiliasi maupun bisnis dropship di Indonesia tentunya bakal stagnan dan malah mundur , bahkan cenderung rugi .
Dari pemaparan diatas baik itu bisnis dropship ataupun afiliasi tentunya sama-sama menguntungkan , keduanya memiliki sifat sama yakni bisa dapat keuntungan tanpa menyediakan barang dirumah , dengan bermodal komputer dan handphone kita bisa langsung mendapatkan rupiah dari internet , perbedaannya adalah jika dropship langsung “bertemu” dengan pembeli kalau afiliasi “hanya” mengarahkan pembeli untuk membeli barang. Mana yang lebih baik ? semua tergantung pemikiran sobat , dan intinya segala bisnis apapun baik itu bisnis konvensional ataupun bisnis online tidak bisa dijadikan sebagai “kerja” sampingan . Salam dodolan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar